Stimulasi yang Tepat untuk Mendukung Perkembangan Bayi 18 Bulan
March 20, 2020
Stimulasi yang Tepat untuk Mendukung Perkembangan Bayi 18
Bulan - Usia 18 bulan merupakan salah satu periode emas masa tumbuh kembang
bayi, karena pada usia ini bayi
mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Bayi sudah bisa melakukan banyak hal seperti berjalan, bermain dengan imajinasinya, memberi reaksi atas yang ia lihat, dan berinteraksi dengan orang-orang terdekat.
Bayi sudah bisa melakukan banyak hal seperti berjalan, bermain dengan imajinasinya, memberi reaksi atas yang ia lihat, dan berinteraksi dengan orang-orang terdekat.
Silakan dibaca juga: Pencapaian Bayi Usia 18 Bulan
Namun dalam perjalanannya, tidak semua bayi mengalami perkembangan yang normal. Memasuki usia 18 bulan sebagian bayi ada yang belum bisa mengucapkan 1-2 kata, ada yang belum lancar berjalan, ada yang reaksinya lambat, dan lain-lain.
Untuk itu dibutuhkan beberapa stimulasi dari orang-orang di sekitarnya agar perkembangannya berjalan optimal.
Namun dalam perjalanannya, tidak semua bayi mengalami perkembangan yang normal. Memasuki usia 18 bulan sebagian bayi ada yang belum bisa mengucapkan 1-2 kata, ada yang belum lancar berjalan, ada yang reaksinya lambat, dan lain-lain.
Untuk itu dibutuhkan beberapa stimulasi dari orang-orang di sekitarnya agar perkembangannya berjalan optimal.
Berikut beberapa kegiatan stimulasi untuk mendukung perkembangan bayi 18 bulan.
Bermain hide and seek sederhana
Sembunyikan barang-barang di bawah selimut dan bantal, kemudian ajak bayi untuk menemukannya.
Kegiatan ini bisa melatih kemampuan motorik dan kognitif bayi.
Bermain dengan balok dan bola
Susun balok mainan membentuk menara, kemudian ajak bayi untuk meruntuhkannya. Setelah itu ajak dia untuk menyusunnya kembali.
Kegiatan selanjutnya bisa dengan bermain lempar bola karet yang ringan dan lembut. Lempar ke arah perutnya sambil bersorak "kena perutnya", selanjutnya lempar ke arah kakinya sambil bersorak "kena kakinya". Setelah itu gantian, ajak anak untuk melemparkan bola ke arah ibu, "Ayo lempar perut ibu".
Kegiatan ini menstimulasi kemampuan motorik, kognitif, dan juga kemampuan komunikasi bayi.
Bacakan buku bergambar
Dudukkan bayi di samping Ibu, kemudian buka buku bergambar. Sambil menunjuk gambar, ibu sebutkan nama gambarnya, seperti "gajah, burung, meja, kursi". Kemudian ajukan pertanyaan kepada bayi, "mana gajah?". Jika dia belum bisa menunjukkan gambar yang diminta, ibu bisa tuntun tangan bayi untuk menunjuknya.
Kegiatan ini bisa menstimulasi kemampuan kognitif bayi.
Kemudian ajak bayi mengenali bagian-bagian tubuhnya. Agar menarik perhatian, sertai dengan suara yang lucu atau nyanyian. Hal ini bisa menstimulasi kemampuan sosial dan emosi bayi agar bisa memberi reaksi.
Beri mainan yang bisa ditarik dan didorong dengan aman
Mainan yang bisa ditarik dan didorong ini bisa menstimulasi motorik bayi, terutama kemampuannya untuk berjalan. Dengan berpegangan pada benda yang bisa bergerak saat didorong, secara tidak langsung bayi berlatih keseimbangan dalam berdiri.
Biarkan bayi makan dan minum sendiri
Jika ibu tidak ingin rumah menjadi terlalu kotor, sebelumnya bentangkan alas yang cukup luas. Dudukkan bayi dengan semangkuk makanan, dan secangkir air untuk dia minum di atasnya. Biarkan bayi makan dan minum sendiri. Kegiatan ini bisa menstimulasi kemampuan motorik bayi.
Bermain gelembung
Tiuplah gelembung, dan arahkan bayi untuk menangkapnya. Kegiatan ini bisa menstimulasi motorik, kognitif, dan komunikasi pada bayi.
Kegiatan stimulasi di atas bisa ibu lakukan untuk mencegah keterlambatan perkembangan pada bayi, sebaiknya lakukan menjelang bayi berusia 18 bulan.
Jika setelah 18 bulan bayi masih belum bisa melakukan hal-hal yang umum, ibu harus bergerak cepat. Segera temui dokter agar pemeriksaan dan penanganan bisa dilakukan dengan tepat.
15 komentar
Masya Allah baca ini jadi pengen punya bayi lagi, hehe... Stimulus memang penting diberikan bahkan sejak bayi lahir. Dari situ anak akan dapatkan rasa aman, nyaman, bahagia, dan tumbuh kembang yang optimal.
ReplyDeleteBermain gelembung, seru nih. Masih bisa dicoba walaupun untuk anak balita juga yah...Makasih idenya...
ReplyDeleteWah, jadi kegiatan kita mengajak bercanda bayi kayak menutup muka lalu bertindak seolah mengejutkan adik bayi itu juga termasuk memberi stimulasi pada anak ya, Mbak.
ReplyDeleteDulu mah, kirain yuni itu cuma buat mengajak adik bayi ketawa aja.
Tapi emang sih ya. Jadi namanya menstimulasi anak agar jadi happy.
Begitu ya mbak? Hehehe
membacakan buku bergambar emang disenangi anak-anak dengan umur segini ya mba. ponakan saya juga begitu, suka banget sama buku bergambar. suka minta dibacain dan lama-lama hafal sendiri deh ceritanya haha
ReplyDeleteAbis baca artikel ini, langsung terbayang saat kelima anakku sedang lucu-lucunya di usia tahun-tahun pertamanya. Alhamdulillah, anak-anak udah pada besar sehingga saya udah banyak lupa dengan stimulasi yang dulu kuberikan. Tapi sepertinya, semua yang dituliskan memang pernah kuterapkan pada anak-anakku.
ReplyDeleteWah... jadi ingat pas punya bayi-bayi ... informatif ini tulisannya mbak. Pasti bermanfaat buat yang punya atau persiapan punya bayi. Thanks for sharing
ReplyDeleteHide and seek ini yang sampe sekarang masih belum ngerti,kenapa bayi ketawa dan seneng ya klo diajak main gitu. Meski setengah hati mereka tetep aja ketawa hahaha
ReplyDeleteSerunya baca permainan yang bisa menstimulasi anak, jadi ingat anak-anak di usia 18 bulan... apalagi main hide and seek seru ya mbak:)
ReplyDeleteJadi teringat waktu anakku masih bayi Mbak. Masa-masa mendampingi tumbuh kembang mereka menjadi hal yang paling saya rindukan saat ini. Bersyukur kita dikarunia anak yang sehat-sehat ya Mbak. Thaks for sharing.
ReplyDeleteAnakku yang Tk juga masih suka main gelembung. Tapi sekarang bikin sendiri dan gelembungnya udah naik kelas jadi long bubble, hehehe. Pakek kaos kaki sama botol aqua, jadi gelembungnya besar.
ReplyDeleteHihi aku sudah agak lupa mba sebab punya anak terakhir 14 tahun lalu. Jadi penyegaran nih info2 ttg stimulasi seperti ini. Mksh ya...
ReplyDeleteMemang stimulasi yang tepat akan mendukung perkembangan anak ya, dan ini bisa kita sesuaikan dengan tahapan usianya agar stimulasinya optimal
ReplyDeleteBagi saya, dulu saat memberikan stimulus pada anak mejadi kegiatan yang menyenangkan. Bisa memberi rangsangan sekaligus mengajak mereka bermain. Kegiatan yang seruu!
ReplyDeletePembahasannya lengkap dan mendetail nih mbah. Kadang kita tuh gak merhatiin ya fase tumbuh kembang anak. Penting ni untuk ngecek kondisi anak-anak. Thks for sharing mba. Sehat selalu untuk keluarga yaaa
ReplyDeleteAnakku dulu suka main balok-balok, play dought dan diajak bercerita. Sampai-sampai kita jadi kewalahan denger ocehannya. Kemampuan telling stories-nya bagus, runut dan tidak membosankan untuk ukuran anak kecil, yaa.
ReplyDeleteTerimakasih sudah berkunjung.
Demi kebaikan blog ini silahkan tinggalkan kritik dan sarannya di kolom komentar, ya.
Mohon maaf komentar dengan link hidup dihapus, ya.